Cannavaro: Saya Bukan Pengkhianat

VIVAnews - Fabio Cannavaro mengakhiri aksi tutup mulutnya terkait tuduhan pengkhianat yang dilayangkan tifosi Juventus. Canna kini coba memberikan pledoi atau pembelaan.

Ya, setelah menjadi pilar Juventus, Canna kini menjadi musuh nomor satu pendukung La Vecchia Signora. Keputusannya meninggalkan Juve pada 2006 lalu saat klub terganjal skandal Calciopoli dianggap sebagai sebuah pengkhianatan.

“Saya mengerti karena mereka memahami kepindahan saya dengan berbeda. Tapi, kepindahan saya ke Real Madrid diputuskan oleh klub," ujar Cannavaro seperti dilansir Channel4, Kamis 30 April 2009.

Kapten timnas Italia ini memutuskan bergabung dengan Real Madrid, tiga tahun silam. Juve memang kehilangan beberapa pilarnya setelah terlempar ke Serie B. Selain Canna, Zlatan Ibrahimovic juga memutuskan hengkang ke Internazionale Milan.

Kini, seiring dengan rencana kubu La Vecchia Signora memulangkan Cannavaro, tuduhan pengkhianat kini kembali santer terdengar. Hal itu membuat bek 35 tahun ini angkat bicara.

"Kenyataannya, hubungan saya dengan para petinggi Juventus dan pemain-pemain tua masih terjaga dengan baik selama ini," tambahnya.

Saat disinggung rencana Si Nyonya Besar untuk mendatangkan pelatih legendaris Marcello Lippi ke Turin, Canna mengaku hal itu sulit diwujudkan musim depan. Pasalnya, Lippi kini tengah fokus membesut timnas Italia.

“Surat kabar menulis terlalu jauh. Saya menelpon Lippi untuk mengetahui kondisinya seusai operasi kaki. Dan saya sempat bertanya bagaimana peluangnya kembali ke Juve. Tapi, dia mengatakan tidak tahu mengenai hal itu. Setiap orang bebas mengatakan apapun," beber Canna.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Jaksa Agung ST Burhanuddin

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

Keberanian Kejagung itu karena seperti mengusut dugaan kasus tambang yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024