Kisruh Ekspor Rotan Dibawa ke Pertemuan ADB

VIVAnews - Kisruh ekspor rotan yang menimbulkan polemik di industri furniture dalam negeri bakal dibawa ke Sidang Tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Bali. 

"Minggu, 3 April nanti dalam pertemuan ADB akan membahas soal ini," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Industri DPR RI, Kamis, 30 April 2009.

Sebelumnya, dia menambahkan, sudah dilakukan pembahasan terlebih dulu oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kimia Departemen Perindustrian dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. "Kedua Dirjen menyepakati harus ada peninjauan ulang," katanya.

Ekspor rotan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/2005 oleh industri telah mengurangi pasokan bahan baku. "Atas masalah ini, Departemen Perindustrian sepakat perlunya suplai bahan baku yang cukup sehingga terjadi PHK dan ekspor tetap berjalan," katanya.

Menurut Fahmi, Permendag tersebut telah menekan kebutuhan rotan bagi industri furniture. Menurut pertemuan dengan enam asosiasi yang terkait dengan rotan di Cirebon, Fahmi menjelaskan dua asosiasi telah menolak aturan ekspor rotan.

Kenapa yang lain mendukung, ternyata empat asosiasi itu yang menjual bahan baku rotan. Menurut mereka, dari 60 jenis rotan yang dimiliki Indonesia, yang bisa terpakai hanya 3 atau 4 jenis saja sehingga sisanya bisa diekspor. Padahal, dalam perkembangan waktu ada industri furniture yang sudah bisa menggunakan lebih dari empat jenis rotan tersebut dengan teknologi tertentu.

"Kualitasnya tidak kalah baik," ujarnya. Sehingga pengrajin rotan meminta agar Permendag tersebut ditinjau mengingat kebutuhan bahan baku masih kurang.

Pemain Bintang Jakarta Pertamina Enduro Tampil di Laga Persahabatan Lawan Red Sparks
Manajer Arsenal, Mikel Arteta

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Mikel Arteta menolak anggapan anak asuhnya mengalami kemerosotan performa secara drastis. Anggapan itu muncul setelah mereka kalah di Premier League dari Villa dan Bayern

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024