Serangan AS ke Suriah

AS : Pimpinan Al-Qaida Suriah Tewas

VIVAnews- Serangan oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di wilayah perbatasan Irak-Suriah akhir pekan lalu, diyakini telah menewaskan pemimpin jaringan al-Qaida di Suriah. Kelompok tersebut bertugas menyelundupkan para pejuang, senjata, dan uang ke Irak. Demikian diungkapkan pejabat yang menangani soal terorisme di AS, Senin, 27 Oktober 2008.

Nekat Selundupkan Sabu di Sepatu, Pengunjung Rutan di Tangerang Ditangkap

Nama pejuang yang menjadi target operasi militer AS adalah Abu Ghadiyah. “Operasi berjalan sukses,” kata seorang pihak berwenang AS. “Dia (Abu Ghadiyah) diyakini telah tewas. Ini [tewasnya Ghadiyah] tanpa ragu akan mengurangi dampak dari adanya jaringan penyelundupan pejuang asing,” tambahnya.

Pejabat berwenang AS yang tidak bisa disebutkan namanya, mengatakan bahwa target operasi tersebut adalah kediaman Abu Ghadiyah- julukan pemimpin kelompok pejuang asing di Irak. AS menyebut  Abu Ghadiyah sebagai salah satu dari empat tokoh utama kelompok al-Qaida yang tinggal di Suriah.

Charly Van Houten dan Muhammad Daud Kolaborasi dalam Lagu Tulang Rusuk

Pihak berwenang AS menambahkan bahwa nama asli Abu Ghadiyah adalah Badran Turki al-Mazidih. Dia adalah seorang Irak yang bekerja di Suriah untuk melayani kebutuhan logistik jaringan al-Qaida di Irak sejak tahun 2004.

Tugas al-Mazidih termasuk melengkapi pejuang asing dengan paspor, senjata, panduan, dan tempat tinggal yang aman dalam perjalanan mereka menuju Baghdad atau wilayah lain di mana pemberontakan kaum Sunni membuncah.

Pembalap Indonesia Qarrar Firhand Berhasil Finis Kelima di Trofeo Andrea Margutti

Sementara duka mendalam menyelimuti warga di kawasan perbatasan ketika jenazah famili mereka dimakamkan. Beberapa orang meneriakkan slogan anti-Amerika dan membawa spanduk bertuliskan “Hancurlah Bush dan musuh Amerika”. Serangan empat helikopter AS ke teritori Suriah hari Minggu lalu telah menewaskan delapan orang dan melukai beberapa lainnya.

Suriah menyebut serangan yang menewaskan delapan orang itu sebagai sebuah serangan teroris. Mereka menuntut AS dan Irak untuk menunjukkan tanggung jawabnya. Menurut keterangan sebuah sumber dari Kementrian Luar Negeri Irak, saat ini mereka sedang memeriksa kejadian tersebut dan akan memberikan informasinya kepada Suriah.

Peristiwa serangan tersebut menegaskan betapa pentingnya kerja sama keamanan antara Irak dan Suriah untuk mencegah aksi serupa terjadi lagi di masa mendatang. Sumber tersebut menambahkan bahwa  Irak berharap “hubungan persaudaraan” dengan Suriah tidak akan terpengaruh.

Operasi militer AS di wilayah Sukkariyeh- sekitar delapan kilometer dari perbatasan Irak, dilakukan beberapa hari setelah komandan militer AS, Jenderal John Kelly, mengatakan bahwa daerah perbatasan tersebut tidak terkontrol dengan benar. Oleh karena itu, wilayah perbatasan tersebut dijadikan jalur bagi para pejuang al-Qaida untuk menuju Irak. Pada saat itu, Kelly mengatakan bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk mengamankan wilayah tersebut. (AP)
 









Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya